Selasa, 02 Juni 2015

Fenomena Alam



Fenomena Imigrasi Kupu-Kupu Monarch

   Kupu-kupu Monarch  "adalah salah satu peristiwa biologis paling signifikan di planet ini," menurut University of Kansas profesor biologi Chip Taylor. Ini adalah pemandangan yang menakjubkan untuk melihat ribuan, bahkan jutaan, Monarch kupu-kupu datang untuk tinggal di hutan Oyamel Meksiko dan pohon Southern California. Kupu-kupu Monarch  migrasi ini adalah serangga yang ribuan kilometer terbang dari utara, beberapa datang dari jauh seperti Kanada, migrasi ini suatu keajaiban yang indah, dan tidak ada kupu-kupu lain mengambil bagian masuk
   Setiap musim dingin, seperti penurunan suhu di utara, kupu-kupu Monarch bermigrasi ke selatan dengan iklim hangat dari Monarch Butterfly Biosphere Reserve. Tidak buruk bagi serangga yang beratnya kurang dari gram, umumnya burung terbang ke selatan untuk musim dingin, tetapi Monarch tidak berhasil hingga 12 mph selama perjalanan sepanjang 3.100 mil (hampir 5.000 km).
   Yang terutama menakjubkan tentang migrasi Monarch, adalah bahwa tidak satu pun kupu-kupu berhasil migrasi penuh karena usia pendek. Hal ini biasanya memakan waktu tiga atau empat generasi kupu-kupu Monarch untuk menyelesaikan satu siklus migrasi penuh (untuk tempat kudus Monarch selatan dan belakang). Ini hanya pola yang berurat berakar dalam kode genetik kupu-kupu untuk naluriah tahu ke mana harus pergi.
   Migrasi Monarch umumnya dimulai sekitar oktober, jika suhu mulai turun sebelumnya, maka kupu-kupu akan pergi ke selatan perjalanan sekitar 50 mil dalam satu hari. Pegunungan Rocky tampaknya garis pemisah yang membantu menentukan mana Monarch bermigrasi-jika mereka timur, mereka pergi ke Monarch Butterfly Biosphere Reserve di negara bagian Meksiko, Michoacán, dan jika mereka barat, mereka pergi ke California Selatan , terutama di sekitar Santa Cruz. Ketika mereka tiba di tempat tujuan, kupu-kupu cenderung menggunakan pohon yang sama setiap tahun untuk bertengger, berkerumun bersama untuk kehangatan, yang membuat untuk pengalaman yang benar-benar aneh dan indah untuk mengamati.
   Ini membuktikan ketahanan migrasi gagal untuk banyak kupu-kupu raja saat mereka menyerah pada kelelahan dan bahaya badai dan mobil yang lewat. Meskipun demikian, diyakini bahwa sebanyak 300 juta dari orange dan kupu-kupu hitam berhasil bermigrasi ke tanah mereka atas-musim dingin di selatan. Jalur yang tepat mereka mengambil masih sedang dipelajari  tetapi tidak ada massa mengisi langit, tempat-satunya untuk menikmati migrasi adalah di musim dingin mereka tinggal pada sangkar burung yang hampir dua mil (2.400 menjadi 3.600 meter) di atas permukaan laut.
 sumber: http://www.yudhe.com/fenomena-alam-yang-menakjubkan





Pelajaran yg di dapat adalah Migrasi ini yang akan selalu ada pada generasi kupu-kupu Monarch dan selalu menjadi fenomena alam yang sangat indah jika dilihat dengan baik pada setiap perubahan generasi yang melanjutkan perpindahan pada generasi pertamanya. Fenomena akan menjadi indah jika manusia selalu menjaga lingkungan dengan baik sehingga fenomena yang ada akan selalu terjadi pada setiap musim bahkan waktu saat perpindahan kupu-kupu Monarch

Rabu, 06 Mei 2015

KONSEP CINTA DAN CONTOH CINTA KEPADA SESAMA


Dalam kehidupan  pastilah banyak terdapat berbagai cerita begitu pula cerita cinta yang mana tidak akan ada habis nya jika di ungkap kan dengan kata, bahkan cinta tidak bisa hilang dari setiap insan yang hidup di dunia ini.Semua pasti merasakan cinta,memiliki cinta,menjalani cinta tak sedikit juga yang menderita karena cinta.Namun cinta seperti apakah yang diinginkan pasti memiliki perbedaan pada setiap insan,ada cinta yang membawa sengsara, cinta yang membawa malapetaka ada pula cinta yg membawa bahagia.
  Dimulai ketika beranjak dewasa yang mencoba utuk mencintai sesuatu ketika cinta tersebut ada pada insane tersebut maka akan membuat perasaan yang begitu luar biasa.Saat kenal dengan lawan jenis yang sebelumnya tidak kenal namun karena adanya cinta yang semula tidak kenal menjadi dekat hingga saling berbagi satu sama lain.Adanya cinta tersebut insan itu rela berkorban apapun demi sesuatu yang dicintai, bahkan ketika dalam keadaan sesulit apapun akan berkorban demi memenuhi keinginan untuk yang dicintai.Hingga akhirnya  pun rela menjadikan pasangan hidup dan juga memelihara serta merawat yang dicintai yang dijadikan teman bersama dalam menjalani kehidupan.
   Betapa senangnya ketika merasakan begitu besar pengorbanan untuk insan yang dicintai dan yang mencintai.Ini semua karena cinta dan dan di awali dengan cinta begitu juga rela mencari seuatu yang dapat menyenangkan hati yang dicintai.Tapi walaupun begitu ada saja yang mendapat penderitaan atau sesuatu yang kurang mengenakan terhadap insan itu namun juga rela sakit menerima dan  menjalaninya dengan penuh kesabaran.Begitu besar dampak kekuatan cinta yang dijalani jika semua dijadikan dalam keseharian.
  Jika cinta itu benar-benaraada dan dilakukan dengan tulus, ketika cinta kepada apapun maka akan rela berusaha untuk mencapai cinta itu.Akan lebih dahsyat lagi jika insan pun bisa mencintai siapapun tanpa melihat dari sisi manapun.Dan bila memang sudah dijalankan prinsip seperti itu maka dimanapun berada aka nada kedamaian karena cinta sudah member damapak baik pada setiap insan.
   Kesabaran dalam menangani masalah, kesediaan dalam membimbing yang dicintai maka cinta akan memberikan kebahagian yang teramat baik bagi siapupun.Karena bila insan dapat menerima hikmah,didalam penderitaan kehidupannya maka insan tersebut akan selalu belajar untuk mensyukuri hal yang sedang terjadi padanya. Seandainya semua ini dilakukan dengan tulus maka sudah jelas bagaimana hasil yang didapatkan setiap insan.
  Sungguh sangat luar biasa jika cinta dapat diterapkan dalam berbagai hal serta kehidupan namun sebagai makhluk Tuhan sesungguhnya ada yang lebih berhak untuk dicintai dari semua itu yaitu cinta terhadap Sang Pencipta Alam. Karena ini adalah cinta yg hakikatnya dan tidak boleh disamakan dengan cinta yang lain.Apabila menduakan itu maka semua akan sia-siadan membawa malapetaka pada setiap insane yang mengabaikan cinta kepada Tuhan.
Pengertian Cinta Kasih Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta, Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarya dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Pengertian Kasih Sayang
Kata kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti setiap insan perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam sanubari. Insan akan merasakan kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang terjadi, pasti akan selalu ingin dicintai  dan juga mencintai. Dari pertama kali lahir didunia sampai ajal menjemput dalam keadaan sendiri tapi saat berada didunia juga sangat perlu teman yang dapat menjadi cinta dalam sebuah insan.
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang  bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laiki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga, binatang, tumbuhan maupun sesuatu yang dianggap pantas untuk dicintai. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada insan yang dikasihi dan disayanginya.
Pengertian Belas Kasih
Belas kasih (composian)adalah kebajikan -satu di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Ada aspek belas kasih yang menganggap dimensi kuantitatif, seperti individu belas kasih yang sering diberi milik  kedalaman,kekuatan atau gairah . Lebih kuat dari empati , merasakan umumnya menimbulkan aktif keinginan untuk meringankan penderitaan orang lain.. Hal ini sering, meskipun tidak pasti, komponen kunci dalam apa yang memanifestasikan dalam konteks sosial .Dalam etika istilah, berbagai ungkapan bawah usia yang disebut Golden Rule mewujudkan oleh implikasi prinsip kasih sayang: untuk orang lain apa yang Anda ingin mereka lakukan untuk Anda
Bentuk Wujud Cinta Kasih
Bentuk wujud cinta kasih manusia kepada Penciptanya adalah pengabdian, kesetiaan, ketaatan dan sebagaimana. Keterikatan makhluk hidup kepada Tuhannya sedangkan wujud cinta kasih antar makhluk hidup kepada sesamanya, dan terbagi dalam 3 yaitu;
Pertama cinta philia yakni seperti cinta kepada saudara, cinta kepada orang tua, cinta kepada teman, cinta kepada sesama.
Yang kedua cinta eros yakni cinta yang menegakkan aspek ragawi (erotis).
Yang ketiga cinta amor yakni cinta yang menekankan aspek psikologis dan emosi.
Unsur cinta adalah keterikatan, keintiman dan kemesraan,ketiganya menyatu dalam segitiga dan menjadi ketergantungan. Ketiga unsur cinta ini sama kuat, namun jika ketiganya tidak sama-sama kuat akan mengakibatkan cinta yang hambar. Dan ada ketidak seimbangan antara yang satu dengan yang lainnya.
Sedangkan cinta kasih manusia kepada alam atau lingkungannya terwujud dalam bentuk menjaga lingkungan, menciptakan keserasian, keselarasan, keseimbangan dengan alam lingkungan sehingga dapat tercapai kehidupan yang aman dan tentram. Cinta kasih manusia kepada dirinya sendiri terwujud dalam bentuk menjaga dirinya sendiri unsur-unsur yang terdapat dalam cinta adalah simpati seperti kenal, pengertian, dan perhatian. Dan emosi seperti pengorbanan, tanggung jawab, saling menghormati dan kasih sayang. Cinta kasih terjadi apabila perasaan simpati antara 2 subjek saling mengisi dan melengkapi sehingga terjadilah dinamika cinta. Setiap makhluk hidup memerlukan cinta dan kasih. Karena cinta dan kasih merupakan keperluan fundamental setiap makhluk hidup. Tanpa kita sadari dalam diri manusia terdapat cinta kasih. Emosi ini terjadi antara kita dan orang lain bahkan dengan ketidak sengajaan. Bahkan emosi ini juga terjadi antara manusia 1 kepada manusia lainnya yang belum kenal.
Bicara tentang cinta tentunya memiliki arti dan pembahasan yang sangat luas. Pengertian cinta memang sangat luas, cinta bukan hanya rasa cinta terhadap pasangan tetapi juga bisa saja terhadap Orang tua, adik, kakak, sahabat, guru dan tentunya masih banyak lagi. Kata Cinta memang banyak mengandung arti. Dalam kesempatan ini, saya akan coba membagi atau membahas tentang ppengertian cinta dan manfaat cinta bagi manusia. Tentunya sebagai manusia kita tidak dapat hidup tanpa rasa cinta, sebab Sang Pencipta pun mengajarkan kita untuk saling mencintai dan menyayangi sesama makhluk hidup. Tidak hanya manusia, hewan, tumbuhan pun patut kita jaga dan kita cintai.


Pengertian Cinta
Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling mencintai, saling memiliki, saling memnuhi, saling pengertian dan lain-lain. Cinta tidak bisa dipaksakan dan datang dengan sendirinya. Cinta sebuah perasaan yang indah namun kepedihan yang ditinggalkannya terkadang berlangsung lebih lama dari cinta itu sendiri.

Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi, cinta merupakan sifat baik yang mewarisi  semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya Cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh dan mau melakukan apa pun yang diingikan objek tersebut.
Penggunaan kata cinta juga dipengaruhi oleh perkembangan zaman atau perkembangan semasa. Kata Cinta senantiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman, penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat Cinta dalam Abad ke-21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan sebagai berikut :
1.        Perasaan terhadap keluarga
2.        Perasaan terhadap teman-teman atau philia
3.        Perasaan yang romantis atau disebut juga asmara
4.        Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau Cinta eros
5.        Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
6.        Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri yang disebut Narsisme
7.        Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
8.        Perasaan terhadap Negaranya atau Patriotisme
9.        Perasaan terhadap Bangsa atau Nasionalisme

Penggunaan istilah Cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih dipengaruhi perkataan Love dalam Bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua amalan dan untuk eros, philia, agape, dan storge. Namun perkataan Cinta yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelasan sebagai berikut :
         Cinta yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nasfu
         Sayang yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga
         Kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan
         Semangat  nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme

Cinta adalah perasaan empati yang melibatkan emosi yang mendalam. Menurut Erich Fromm, ada 5 syarat untuk mewujudkan Cinta kasih, yaitu :
      Perasaan
      Pengenalan
      Tanggung jawab
      Perhatian
      Saling menghormati

Erich Fromm dalam buku larisnya (The Art Of Loving) menyatakan bahwa ke empat gejala : Care, Responsbility, Respect, Knowledge muncul semua secara seimbang dalam pribadi yanag mecnitai. Omong kosong jika seseorang mengatakan mencintai anak tetapi tak pernah mengasuh dan tak ada tanggung jawab pada si anak.

 

 

 

JENIS CINTA

1.        Cinta Antar Pribadi
Cinta antar pribadi menunjuk kepada cinta antar manusia. Bentuk ini lebih dari sekedar rasa kesukaan tarhadap orang lain. Cinta antar pribadi bisa mencakup hubungan kekasih, hubungan orang tua dengan anak dan juga persahabatan yang sangat erat.
Unsur yang terdapat dalam Cinta Anta Pribadi:
      Kasih sayang (menghargai oarang lain)
      Kekrabatan (ikatan keluarga)
   Reciprocation (cinta yang saling menguntungkan bukan saling memanfaatkan)
      Passion (hasrat atau nafsu seksual

 Manfaat Cinta Bagi Manusia

1.      Cinta Dapat Membuat Hidup Lebih Lama
Hasil penelitian berkali-kali menunjukkan pasangan yang menikah memiliki umur yang lebih panjang. Alasan utama ialah bahwa mayoritas orang dengan hubungan jangka panjang yang sehat secara keseluruhan sedikit mengalami stres, mengurangi risiko gangguan kesehatan.
2.      Cinta Dapat Membantu Memerangi Penyakit
Penelitian menujukkan bahwa jatuh cinta dapat membantu memeranngi penyakit asma, arthritis, demam, hidung tersumbat bahkan sakit kepala.
3.      Cinta Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Sebuah penlitian baru menujukkan bahwa lima menit saja mendapatkan rasa kasih sayang, akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.
4.     Cinta Membantu Manusia Terlihat Lebih Muda
Bagian yang bersinar dari jatuh cinta itu bukan mitos. Banyak  yang menujukkan bahwa orang-orang yang berada dalam hubungan bahagia secara fisik tampak lebih muda daripada mereka yang tidak.
5.     Cinta Dapat Meningkatkan Kesehatan Secara Mental
Orang-orang yang sedang jatuh cinta secara umum mengalami peningkatan energi, yang membuat mereka bersemangat untuk menemukan petualangan baru dan hobi yang berbeda.
Setiap makhluk hidup pasti memiliki cinta dengan cinta hidup akan lebih indah dan berwarna. Cinta dapat memberikan manfaat bagi yang merasakannya. Membagi cinta terhadap keluarga, teman kekasih, hewan dan lingkungan akan memberti arti hidup kehidupan. Karena dengan cintalah kita mengasihi sesama dan cintalah yang mengajarkan bagaimana cara berbagi dan memberi.

Daftar Pustaka : http://anakampuz.blogspot.com/2011/03/pengertian-dari-cinta-kasih-terhadap.html

(http://id.wikipedia.org/wiki/cinta)(http://instingcinta.blogspot.com/2011/05/arti-cinta-dan-pengertian-cinta)

Dan menurut pemikiran sendiri

 

 

 

 

 

 

 








Contoh

Cinta dan Kasih Ibu kepada Anak tak terhingga

Ini terjadi disebuah desa dalam suatu negeri, dimana ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal karena sakit sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya. Anaknya ini mempunyai tabiat yang sangat buruk.  Kelakuan anaknya ini suka mencuri, berjudi, mabuk-mabukan dan banyak lagi perbuatan tercela lainnya.
Si Ibu ini jadi sering menangis meratapi nasibnya yang malang namun dirinya tetap sering berdoa memohon kepada Tuhan, “Ya, Tuhan ku yang Maha Pengasih dan Penyayang, tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya dia tidak berbuat dosa lagi. Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati.”
Tapi malang, si ibu tetap saja mendapatkan kelakuan anaknya buruk, malah semakin lama, kelakuan si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya.  Saking sudah sangat sering melakukan kejahatan, anaknya ini sampai keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya.Suatu ketika si anak yang nakal ini kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap basah. Dia di hajar penduduk dan kemudian dia dibawa ke hadapan raja utk diadili dan akan dijatuhi hukuman pancung.Pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan keesokan hari di depan rakyat desa dan tepat pada sa’at lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi.
Berita hukuman itu sampai ke telinga si ibu. Beliau menangis meratapi nasib anak yang dikasihinya dan tetap berdo’a, berlutut dan bersujud kepada Tuhan, “Ya, Tuhanku yang Maha pengampun, mohon ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosanya”, suara parau ibu ini tiada henti memohon kepada-Nya.

Lalu, dengan langkah tertatih-tatih ibu ini mendatangi raja negeri tersebut dan memohon supaya anaknya dibebaskan. Tapi keputusan raja sudah bulat, demi menegakkan keadilan di negeri tersebut, anaknya harus tetap menjalani hukuman. 
Dengan hati yang hancur, ibu itu kembali ke rumah, tapi ibu ini tetap tak hentinya dia berdo’a supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan. Dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan sang pencipta. 
Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong-bondong akan menyaksikan hukuman tersebut. Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya. Si anak yang nakal ini mulai membayangkan, bahwa di matanya kini hadir wajah ibunya yang sudah tua dan tak lelah selalu menasehati dan mendo’akan dirinya agar kembali ke jalan yang benar, dan tanpa terasa ia menangis da mulai menyesali perbuatannya. Namun nasi sudah menjadi bubur.  Dia harus tetap menjalani hukuman atas perbuatannya.
Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berdentang. Sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik, akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang. Petugas mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada.Saat mereka semua sedang bingung, tiba-tiba dari tali lonceng itu mengalir darah. Kucuran darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat. Dengan jantung berdebar-debar seluruh rakyat menantikan sa’at beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah tadi.Ternyata didalam lonceng itu ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi, dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng.

Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata karena sedih, haru dan sangat iba. Sementara si anak meraung-raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan, dan mulai menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya.
Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng, memeluk bandul dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya.
(Demikianlah cerita yang mengisahkan bagaimana sangat jelas kasih seorang ibu utk anaknya. Betapapun jahat si anak, ibu akan tetap mengasihi sepenuh hidupnya ! ).

Minggu, 22 Maret 2015

UPACARA KELAHIRAN DI ADAT BATAK



UPACARA KELAHIRAN DI ADAT BATAK

http://www.gobatak.com/wp-content/uploads/2012/10/martutu-aek-baptisan-batak-kuno.jpg

Nilai budaya Batak Toba yang menjadi sumber sikap perilaku sehari-hari dalam kehidupannya terikat pada sistem kekerabatan Batak Toba itu sendiri. Kekerabatan itu sendiri sangat erat dengan kelahiran, dan kelahiran itu menumbuhkan kekerabatan baik secara vertikal maupun secara horizontal. Kelahiran menentukan kedudukan seseorang pada sistem kemasyarakatan Batak Toba. Karena tingginya nilai yang terdapat pada kekerabatan itu maka batak toba beridentitas pada marga dan garis keturunan yang disebut Tarombo atau Silsilah. Semua suku batak toba sangat menghargai marga dan silisilahnya. Berdasarkan marga dan silsilah itulah ditentukan kedudukan seseorang pada kelompok keluarga dan masyarakatnya yang berkaitan pada Dalihan Natolu.
Seorang anak sulung pada suatu keluarga merupakan mata ni ari binsar atau matahari pagi bagi keluarga itu sendiri. Anak pertama dipandang oleh keluarga memiliki hikmad kebiijaksanaan. Anak sulung mempunyai tanggungjawab yang besar bagi keluarga karena apabila seorang ayah meninggal nantinya maka anak sulung lah yang mengurus keluarga ataupun menggantikan posisi seorang ayah dalam keluarga. Itulah sebabnya anak suklung itu mempunyai karisma dan wibawa. Anak sulung merupakan hikmad keluarga yang mengandung makna spiritual dan sifatnya bersifat ritual. Dikatakan ritual karena apabila si adik berani mendahului si anak sulung atau lebih kepada anak laki-laki, maka akan terasa pada diri adiknya itu sesuatu yang tidak sempurna, dalam hidupnya ia akan merasa bersalah dan akan merupakan siksaan pada dirinya sehari-hari.
Pada zaman dahulu, budaya rasa dari kelahiran diwujudkan dalam bentuk sistem pemerintahan batak toba. Misalnya, pemerintahan pada huta-huta bolon-lumban-atau horja dan sampai saat inipun budaya rasa hikmad tersebut masih dihayati orang batak toba pada lingkungan kekeluargaan dan acara-acara adapt. Seorang anak sulung atau anak yang lahir sebagai abang tidak dapat bertindak sesuka hatinya atau yang disebut otoriter. Kepemimpinan pada batak toba berturut-turut dari anak pertama sampai dengan anak yang paling bungsu atau yang disebut dengan garis patriakhal .

I. Upacara-upacara
a. upacara menjelang kelahiran
Manusia berada di kandungan selama sembilan namun menurut keyakinan suku batak pada zaman dahulu apalagi khususnya dengan ugamo malim, terjadinya manusia menjalani rentan waktu selama dua belas bulan. Di dalam kandungan ibu hanya sembuilan bulan, dan munurut orang batak selama tiga bulan lagi berada di dalam kandungan ayahnya. Sebab jika tidak bersemayam dalam kandungan ayahnya selama tiga bulan, bagaimanapun si ibu tidak mengandung.
Keyakinan suku batak terhadap kodrat kandungan pada zaman dahulu yaitu :
Bulan 1 : benih tiga bulan dalam kandungan ayah. Benih kejadian ada pada ibu. Roh dan Rohani bercampur dengan roh jasmani ditambah kodrat Mulajadi berdiam di bumi suci rahim ibu.

Bulan 2 : tel;ah bertambah Debata Natolu di bumi suci dimana mendapat getaran, dan jika sudah ketemu maka akan terbentuk, hal ini terjadi sampai bulan ke empat.
Bulan 5 : pada bulan kelima, terjadilah proses terbentuknya otak manusia dalam bumi suci.
Bulan 6: prosesbulan keenam adalah proses terjadinya urat manusia dan sudah mulai bergerak.
Bulan 7: pada bulan ketujuh adalah proses terjadinya tulang.
Bulan 8: pada bulan kedelapan bayi sudah hamper rampung dan sudah mulai bolak-balik seta mulai terjadinya rambut.
Bulan 9: - proses pemisahan air ketuban
- proses pemisahan bungkus
- proses pemisahan tali-tali
- proses pemisahan darah pengiring maut
- dan tinggal menunggu hari lahirnya.
Setelah sembilan bulan dalam kandungan maka bayi tersebut mulai berputar, selama tujuh hari. Tiba pada hari ketujuh setelah bayi tersebut berputar sebayak tujuh kali, maka pintu bumi pun terbuka dan bayi tersebut keluar dan kemudian menangis memulai hidup ke zaman ini.
Menurut suku batak, siraja batak berpesan “Jika hendak hubungan saumi istri jangan dilakukan pada hujan turun agar kelak anak yang lahir tidak berpenyakit batuk-batuk, dan cawan. Jika si ibu sudah mangandung tiga bulan, maka segala yang diinginkan sebaiknya harus diberikan sebab jika tidak diberikan, kelak si anak yang akan lahir di kemudian hari akan terkendala dalam mencari hidup”. Sebelum si ibu melahirkan, sebaiknya orang tua dari si ibu memberikan makanan adat batak berupa ikan batak beserta perangkatnya dengan tujuan agar si ibu sehat-sehat pada waktu melahirkan dan anak yang akan dilahirkan menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa serta pada sanak saudara .
Jika waktu untuk melahirkan sudah tiba maka sanak saudara mamanggil Sibaso (dukun beranak). Sibaso akan memberikan obat agar si ibu tidak susah untuk melahirkan yang disebut Salusu (satu butir telur ayam kampung yang terlebih dahulu didoakan kemudian dihembus, kemudian dipecah lau diberikan kepada si ibu untuk ditelan. Daun ubi rambat dan daun bunga raya direbus beserta air dari pancuran disaring lalu diminumkan kepada si ibu mengarah ke bawah.


b. upacara saat terjadi kelahiran
Dengan banyak persiapan yang telah dilakukan untuk menyambut bayi yang akan lahir, maka ketika lahir ayah dari si bayi itu akan membelah kayu secara demonstrative walaupun kelahiean itu terjadi tengah alam. Kegiatan itu dilakukan di depan rumahnya dengan menuimbulkan suaa keras dan jendela rumah pun dibuka lebar-lebar dan asap pun membubung dari perapian dapur. Inilah yang menjadi tanda bahwa ada terjadi kelahiran, sehingga warga kampung merasa terpanggil untuk melihat kebahagiaan tersebut.
Setelah ibu melahirkan, sibaso mengambil buah ubi rambat dan sisik bambu, lalu sibaso mematok tali pusat bayi dengan sisik bambu yang tajam dengan beralaskan buah ubi rambat yang berukuran 3 jari dari bayi. Kemudian penanaman ari-ari bayi pada orang batak biasa ditaman di tanah yang becek (sawah). Selama hidup hanya satu kali kita bisa lihat wujud roh manusia yaitu Ari-ari. Suku batak meyakini bahwa ari-ari merupakan bagian atau saudara dari anak yang baru lahir dimana akan ada lagi keturunan berikutnya sehingga ari-ari itu harus dijaga dengan baik dimana tetap bersih dengan memasukkannya kedalam tandok kecil yang diayam dari pandan bersama dengan 1 biji kemiri, I buah jeruk purut, dan tujuh lembar daun sirih.
Apabila setelah bayi lahir maka sibaso memecahkan kemiri dan mengunyahnya dan kemudian memberikannya kepada bayi dengan tujuan membersihkan kotoran yang dibawa bayi dari kandungan sekaligus membersihkan dalam saluran pencernaan makanan yang pertama yang disebut Tilan (kotoran pertama), bahkan siduku memberikan kalung yang berwarna merah, putih, hitam, bersama Soit (sebuah anyaman kalu7ng yang terdapat dari sebuah kayu) dan hurungan Tondi (buah kayu yang bernama Kayu Hurungan Todi, buak kayu yang bertuliskan tulisan batak. Kalung ini mempunyai kegunaan agar jauh dari seluruh mara bahaya, tekanan angina, petir, dan seluruh setan jahat). Apabila si bayi tersebut terus menangis, maka dia dimandikan dengan bahan yang digunakan untuk memotong pusar tadi, yaitu kalit bambu, Jeruk purut, dan ubi rambat.

 

c. upacara setelah kelahiran
 
Ø Mangirdak :dalam suku batak apabila seorang putra batak menikah dengan dengan seorang perempuan baik dari suku yang sama maupun yang beda, ada beberapa aturan atau kebiasaan yang harus dilaksanakan. Sebagai contoh, seorang putra batak yang bermarga Pardede menikah maka sudah merupakan kebiasaan jika orangtua dari istri disertai rombongan dari kaum kerabat datang menjenguk putrinya dengan membawa makanan ala kadarnya ketika menjelang kelahiran, hal kunjungan ini disebut dengan istilah Mangirdak (membangkitkan semangat). Makna spiritualitas yang terkandung adalah kewibawaan dari seorang anak laki-laki dan menunjukkan perhatian dari orangtua si perempuan dalam memberikan semangat.

Ø Pemberian Ulos Tondi: ada juga kerabat yang datang itu dengan melilitkan selembar ulos yang dinamakan ulos tondi (ulos yang menguatkan jiwa ke tubuh si putri dan suaminya). Pemberian ulos ini dilakukan setelah acara makan. Makna spiritualitas yang terkandung adalah adanya keyakinan bahwa pemberian ulos ini dapat memberikan ataupun menguatkan jiwa kepada suami istri yang baru saja mempunyai kebahagiaan dengan adanya kelahiran.

Ø Mengharoani: sesudah lahir anak-anak yang dinanti-nantikan itu, ada kalanya diadakan lagi makan bersama ala kadarnya di rumah keluarga yang berbahagia itu yang dikenal dengan istilah mengharoani (menyambut tibanya sang anak). Ada juga yang menyebutnya dengan istilah mamboan aek si unte karena pihak hula-hula membawa makanan yang akan memperlancar air susu sang ibu. Makna spiritualitas yang terkandung adalah yaitu menunjukkan kedekatan dari hula-hula terhadap si anak yang baru lahir dan juga terhadap si ibu maupun ayah dari si anak itu.

Ø Martutu Aek: pada hari ketujuh setelah bayi lahir, bayi tersebut dibawa ke pancur dan dimandikan dan dalam acara inilah sekaligus pembuatan nama yang dikenal dengan pesta Martutu Aek yang dipimpin oleh pimpinan agama saat itu yaitu Ulu Punguan. Hal ini telah ditentukan oleh sibaso tersebut dan dilakukan pada waktu pagi-pagi waktu matahari terbit kemudian sang ibu menggendong anaknya yang pergi bersama-sama dengan rombongan para kerabatnya menuju ke suatu mata air dekat kampung mereka. Setelah sampai disana, bayi dibaringkan dalam keadaan telanjang dengan alaskan kain ulos. Kemudian sibaso menceduk air lalu menuangkannya ke tubuh si anak, yang terkejut karenanya dan menjerit tiba-tiba. Melalui ritus ini, keluarga menyampaikan persembahan kepada dewa-dewa terutama dewi air Boru Saniang Naga yang merupakan representasi kuasa Mulajadi Nabolon dan roh-roh leluhur untuk menyucikan si bayi dan menjauhkannya dari kuasa-kuasa jahat sekaligus meminta agar semakin banyak bayi yang dilahirkan (gabe). Upacara martutu aek biasanya dilanjutkan dengan membawa si bayi ke pekan (maronan, mebang). Kita tahu pada zaman dahulu pekan atau pasar (onan) terjadi satu kali seminggu. Onan adalah symbol pusat kehidupan dan keramaian sekaligus symbol kedamaian. Orangtua si bayi akan membawa bayi ke tempat itu dan sengaja membeli lepat (lapet) atau pisang di pasar dan membagi-bagikan kepada orang yang dikenalnya sebagai tanda syukur dan sukacitanya. Pada acara marhata sesudah makan, maka diumumkan lah nama si bayi. Bila anak yang lahir ini adalah anak pertama maka sudah biasa bila ada pemberian sawah oleh orangtua serta mertua untuk modal kerja . Namun pada saat pemberian nama pada waktu itu, peran dari sibaso sangat besar karena keluarga meminta rekomendasi sibaso untuk sebuah nama, jika sibaso tidak menyetujui nama yang dianggapnya tidak baik maka orangtua dari si bayi pun akan mengganti nama itu. Makna spiritualitas yang terkandung adalah memberikan kekuatan kepada tubuh si anak yang lahir dimana dengan adanya persembahan-persembahan kepada dewi air Boru saniang naga sehingga si anak kelak mempunyai daya tahan tubuh yang kuat dan tidak mudah terserang penyakit.

Ø Mengallang Esek-esek: keluarga yang mendapat anak ini akan mempunyai kebahagiaan yang luar biasa dimana untuk menunjukkan kebahgiaan itu, pihak keluarga akan memotong ayam dan memasak nasi kemudian memanggil para tetangga sekaligus kerabat walaupun tengah malam ataupun dini hari untuk diundang makan atau syukuran (hal ini dibantu dengan tidakan demonstrative ayah si anak dengan membelah kayu pada saat kelahiran dimana warga kampung akan segera tahu dengan pertanda itu). Kemudian ibu-ibu sekampung pun segera berdatangan dengan anak-anak mereka, ini juga bagian dari Mangallang Haroan atau mengharoani (menikmati makanan kedatangan). Kalau didaerah Silindung disebut mangallang indahan esek-esek. Jamuan ini biasanya hanya bersifat apa adanya, misalnya jika tidak ada ayam maka sayur labu siam dan ikan asin pun jadi karena mangharoani ini sebagai ungkapan sukacita yang spontan dan tulus dari suatu komunitas yang saling mengasihi atas kehidupan baru. Sementara itu selama tiga malam, para bapak bergadang atau ”melek-lekkan” sambil berjudi. Ini dilakukan bertjuan untuk menjaga si bayi dan ibunya dari kemungkinan ancaman kepada si bayi dan ibunya karena setelah melahirkan tubuh si ibu dan si bayi pastilah masih sangat rentan atau lemah. Makna spiritualitas yang terkandung adalah sebagai ungkapan sukacita terhadap warga yang sekampung dengan si anak yang baru lahir itu sehingga warga kampung tahu ada kebahagiaan dalam suatu keluarga.

Ø Selain jamuan mengharoani ini, di Toba dikenal juga tradisi Mangambit atau Marambit (harafiahnya berarti menggendong ataupun jamuan resmi yang diadakan keluarga untuk menyambut kelahiran si bayi dengan memotong babi). Pada kesempatan inilah keluarga dapat menyampaikan permohonan kepada ompungbao (ompung dari pihak perempuan) agar menghadiahkan sepetak tanah yang disebut indahan arian (makan siang) kepada cucunya ataupun pemberian seekor kerbau/lembu yang disebut dengan batu ni ansimun (biji ketimun, yang dapat berkembangbiak). Namun berhubung tanah yang dapat dibagi-bagikan semakin sempit, maka tradisi mangambit semakin berangsur hilang.

Ø Mebat atau Mengebati: sesudah anak cukup kuat untuk dibawa berjalan-jalan maka keluarga pun memilih hari untuk membawanya mengunjungi atau melawat (mebat,mengebati) kepada ompungnya (terutama ompungbao) dan keluarga lain seperti tulang. Ketika melakukan kunjungan, keluarga ini membawa makanan (memotong seekor babi) kepada ompung si bayi. Pada kesempatan ini ompung bao dapat memberikan ulos parompa (ulos kecil untuk menggendong atau mendukung anak bayi). Bagi komunitas kristen batak modern, tradisi mebat (melawat) ini tentu juga baik untuk dipertahankan sebab makna yang terkandung dalam tradisi mebat ini adalah mendekatkan si anak secara emosional kepada kerabatnya terutama ompungbao dan tulangnya. Hal inilah yang menjadi makna spiritualitas yang terkandung dalam upacara Mebat.

Ø Paias Rere: ada kalanya suatu keluarga muda tinggal dirumah atau kampung mertuanya dan melahirkan anak disana. Ada kebiasaan pada zaman dahulu, keluarga mengadakan jamuan paias rere (membersihkan tikar) untuk mertuanya sebagai tanda terima kasih atas kesibukan mertua dalam mengurus bayi yang baru lahir. Bagi keluarga Kristen batak modern yang menganut kesetaraan laki-laki dan perempuan, tentu saja adapt paias rere ini harus dikritisi dan diberi makna baru yaitu hanya sebagai ucapan terima kasih. Sebab bagi kita anak laki-laki dan perempuan sama saja. Inilah yang menjadi makna spiritualitas yang terkandung dalam upacara Paias Rere.

Ø Ulos Parompa: ulos parompa adalah ulos yang diberikan oleh ompungbao kepada cucunya. Pada zaman dahulu ulos kecil ini memang benar-benar fungsional atau digunakan untuk menggendong (mangompa) si bayi sehari-hari. Namun sekaranfg dalam prakteknya ulos parompa tinggal merupakan symbol kasih ompungbao sebab komunitas batak modern sudah menggunakan tempat tidur bayi, kain panjang batik, gendongan atau ayunan untuk menggendong bayi. Ada kebiasaan komunitas batak sekarang terutama di kota-kota untuk mengobral ulos parompa. Kini bukan hanya ompungbao, tetapi seolah-olah semua hula-hula harus memberikan ulos parompa kepada bayi yang baru lahir. Obral ulos ini hanya mengurangi makna ulos parompa . Makna spiritualitas yang terkandung dalam pemberian ulos parompa adalah menunjukkan kedekatan atau perhatian yang besar dari ompungbao kepada si anak yang lahir itu.

Ø Dugu-dugu: sebuah makanan cirri khas batak pada saat melahirkan, yang diresep dari bangun-bangun, daging ayam, kemiri dan kelapa. Dugu-dugu ini bertujuan untuk mengembalikan peredaran urat bagi si ibu yang baru melahirkan, membersihkan darah kotor bagi ibu yang melahirkan, menambah dan menghasilkan air susu ibu dan sekaligus memberikan kekuatan melalui asi kepada anknya.

Referensi :