Kamis, 22 Januari 2015

Tarian Melayu

Tarian Suku Melayu Riau



                              NAMA        : Elisa Octaviany Napitupulu
                              NPM           : 53414499
                              KELAS       : 1IA03
                              DOSEN     : Sri Wulandari


UNIVERSITAS GUNADARMA
JURUSAN TEKNIK  INFORMATIKA
JAKARTA
2014


Tari Rentak Bulian
    Tarian Rentak Bulian merupakan ritual pengobatan, dimana diambil dari kata Rentak dan Bulian. Rentak yang maksudnya merentak atau melangkah, dan Bulian adalah tempat singgah makhluk bunian atau makhluk halus dalam bahasa daerah Indragiri Hulu. Sebelum tarian Rentak Bulian ini dilakukan ritual, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terutama oleh penari. Ritual tersebut diantaranya sebagai berikut :
  1. Penari terdiri dari delapan orang muda yaitu 7 (tujuh) perawan yang cantik dan molek tidak sedang kotor (bersih dari haid), serta 1 ( satu ) orang pemuda gagah perkasa.
  2. Hapal dengan gerakan tari
  3. Setiap penari tak ada yang berdekatan bertalian darah
  4. Seluruh penari mendapat izin tetua adat kampung
  5. Sebelum menari, penari sudah diasapi dengan gaharu
  6. Alat musik harus di keramati
  7. Mayang pinang terpilih mudanya serta perapian tak boleh di mantera
    Acara ritual tari ini dilakukan sebelum pertunjukan tari. Apabila ritual tari ini tidak dilakukan biasanya akan mendapat celaka yang tak diinginkan.  Dalam jalannya tari, tubuh para penari biasanya akan dalam keadaan siap menari dengan catatan sehat dan juga akan menjadi media penolak bala oleh para mahluk gaib. Biasanya pula penari pria akan dalam keadaan setengah sadar pada akhir puncak tari. Pada waktu itulah pula penari pria tersebut akan memecahkan mayang pinang sebagai media pengobatan dengan merentak mengelilingi penari perempuan lainnya.

PERLENGKAPAN TARI
  • Bulian                :  Sejenis rumah - rumahan atau pondok untuk tempat ritual
  • Perapian            :  Tempat untuk membakar sesaji
  • Kapur Sirih        : Alat untuk membuat tanda silang
  • Mayang Pinang  : Pohon pinang dan diukir motif melayu
  • Baju Adat          : Untuk dipakai para penari dan pemusik
  • Alat Musik         : Untuk pengiring tari
ALAT MUSIK PENGIRING TARI
  • Gong (alat dari besi logam sebagai pengiring ritme langkah kaki penari)
  •  Seruling (alat tiup dari buluh bambu pilihan berlubang tujuh sampai dua belas sebagai tangga nada)
  •  Ketok-ketok (dari sebongkah batang kelapa tua yang berdiameter 30-45 cm, di lubangi menyerupai kentongan pada daerah jawa)
  •  Tambur (gendang besar sebagai bass)
  • Kerincing pada kaki penari
  • Gendang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL-bcsDZEXb7IZtiTZMxAkUUtXEhL3QuiQ7RuxKPQWV-xDLDTaHY-QVm0EUYtZYrxae-DHTRficRyAZBEsHTcGjqcXCqAMvmacTCySogPa1nKNJda4CGk3G5j2apl3EcG6zlTAhQkfrgk/s400/RENTAK+BULIAN.jpg

JALANNYA TARI
      Tari diawali dengan musik yang berbunyi dengan langkah rentak bulian khas irama daerah setempat. Para penari berturut – turut dari seorang penari laki-laki yang berada di tengah apitan dua orang penari perempuan yang membawa mayang pinang dan perapian, serta lima penari perempuan lainnya berjejer berurut di belakang. Penari laki – laki masuk ke tengah arena tari di mana telah terletak sebuah bulian. Langkah kaki mereka kaku dan tangan menyilang kedada depan. Penari laki – laki yang bertelanjang dada dan bersayap putih adalah pemimpin gerak.
       Dua penari perempuan dikanan dan kiri batin adalah pengawal yang bertugas membawa kelengkapan upacara yaitu perapian di sebelah kiri, dan mayang pinang disebelah kanan.Semua penari bergerak dipimpin sampai ke bulian, sesempai di bulian dilakukan upacara dibantu dua orang pengawal. Dari mengapikan perapian sampai dengan mengasapi mayang pinang serta  membuat tanda silang pada tubuh penari laki – laki.  Lima penari lain nya bergerak mengikuti iringan musik dalam posisi duduk dan mengambil sikap menyembah.
      Setelah selesai upacaranya maka ia akan menlirik para penari perempuan di sekitar bulian. Para penari perempuan termasuk pengawal akan mengantisipasi apabila secara tiba – tiba penari laki-laki itu bertatapan tajam dalam keadaan setengah sadar.  Ketika dalam keadaan setengah sadar, ia akan memecahkan mayang pinang sebagai simbolik pengobatan, kemudian kembali ia mengitari penari perempuan untuk menghilangkan bala. Sang pengawal mengambil sikap menjaga para penari lainnya dari bahaya ketidaksadaran sang penari. Pengawal akan merebut mayang dari penari kembali dan tetap kembali menjaga penari yg keadaan setengah sadar.   Para penari akan mengitari bulian dan mengambil sikap  berhenti sejenak dalam tari lalu kembali bergerak meninggalkan area tari, dan tarian selesai



                            www.tarianmelayu/rentak-bulian.com
                             tanggal pengunduhan 09-11-2014

              






Kebudayaan Suku Melayu




Suku Melayu





Nama : Elisa Octaviany Napitupulu
                     NPM: 53414499
                     Kelas : 1IA03



Tahun Ajaran 2014/2015






Suku Melayu
    Pada  zaman dahulu ada kelompok etnis dari orang Austronesia berkunjung ke sumatera bagian timur untuk menyebarkan suku melayu.Sekelompok itu berkembang dan membentuk sebuah kerajaan, pada waktu itu kerajaan yang terbentuk bernama kerajaan Malayu.Kata melayu berasal dari kerajaan Malayu,tapi kerajaan tersebut tidak bertahan lama.Kerajaan itu takluk dengan kerajaan Sriwijaya, suku melayu berkembang hingga sampai keluar sumatera mengikuti teritorial kerajaan Sriwijaya. Suku melayu meluas didaerah semananjung malaya,jawa,dan kalimantan.
      Istilah melayu berasal dari kata mala (yang berarti mula) dan yu (yang berarti negeri) seperti diberikan kepada kata Ganggayu yang berarti negeri Gangga.Pendapat ini bisa dihubungkan dengan cerita rakyat melayu yang paling luas dikenal,yaitu cerita siKelambai atau sang Kelambai.Cerita ini mengisahkan berbagai negeri,patung,gua,dan ukiran dan sebagainya,yang dihuni atau disentuh oleh Si Kelambai,semuanya akan mendapat keajaiban. Ini memberi petunjuk bahwa negeri yang mula-mula dihuni orang melayu pada zaman purba itu,telah mempunyai peradaban yang cukup tinggi.Kemudian menurut orang melayu,yang dimaksud dengan orang melayu bukan dilihat dari pada tempat asal seseorang atau dari keturunan darah. 
     Suku melayu asli berasal dari sumatera,meskipun banyak pula suku seperti minangkabau, mandailing,dan dayak yang berpindah kepesisir semenanjung malaya,dan pantai kalimantan barat. Dalam perkembangan selanjutnya berkembang luas dikepulauan nusantara yang dapat pengaruh besar dari suku melayu. Bahasa melayu menjadi berkembang yang disebut ‘lingua franca’ yang menggantikan bahasa sansekerta pada waktu itu.Bahasa melayu yang berkembang yang telah dipakai masyarakat nusantara menjadi bahasa nasional yang dipakai Indonesia, Malaysia,dan Brunei Darusalam.
     Suku melayu terbagi atas 2 ras yaitu melayu Deutero dan melayu Proto.Melayu Proto adalah melayu tua dan melayu Deutero adalah rumpunan melayu yang datang setelah melayu Proto pada zaman dahulu.Pada waktu itu,baik melayu tua maupun melayu muda sama-sama memegang kepercayaan nenek moyang yang disebut Animisme (semua benda punya roh) dan Dinamisme (semua benda mempunyai semangat).Kepercayaan ini kemudian semakin berkembang Hindu-Budha.Sebab antara kedua kepercayaan ini hampir tidak ada beda.Keduanya sama-sama bergantung pada alam pikiran leluhur,yang sering disebut mitos atau spiritual.
      Kehadiran agama Islam ke dalam kehidupan melayu muda,orang Melayu akan memperlihatkan agamanya (Islam) adat dan kepercayaan yang bercitra Islam dan bahasa melayu yang mengandung  agama Islam.Tentu sebab karena suatu hal yang ganjil,jika suatu masyarakat memeluk agama Islam,sedangkan bahasa yang menjadi pendukung potensi budayanya tidak Islami.Karena itu bahasa dan budaya melayu muda juga mendapat sentuhan dan pengaruh Islam,sehingga hasilnya budaya melayu menjadi satu di antara lima budaya Islam di dunia ini.Budaya Melayu itu ada dipengaruhi dengan Islam,yang merupakan hasil kreativitas orang melayu yang menganut agama islam.  
      Orang luar atau bangsa lain yang datang lama dan tinggal didaerah sumatera  dapat dikatakan bagian masyarakat melayu.Tentulah atas kenyataan ini orang Cina yang masuk agama Islam disebut oleh kaum kerabatnya masuk Melayu.Suku melayu lebih banyak ditemui diRiau,disebut juga melayu Riau atau Riau Raya adalah wilayah dan masyarakat melayu yang tinggal diProvinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau.Mereka menggunakan bahasa, adat, dan budaya Melayu sehari-harinya. Riau Raya merupakan peradaban melayu yang luas,kaya,dan indah.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1KuWsfN-z_s891NrNN0oLssLX27JfnU8G8CIKaRWaehbOwdakiQe5GE54De6Wpa_Jyij639-IeITw-TFhp_3uQ94swUuQLZRN-GMmJ-9ENN7AwUH1VguHTA_rxR-rQEay6rcXtUB9TLyG/s1600/purna-mtq.jpg rumah adat melayu yang berada diRiau.
      Persebaran masyarakat melayu Riau terbagi atas masyarakat melayu Riau Kepulauan,yaitu masyarakat melayu Riau yang bermukim di kawasan Provinsi Kepulauan Riau.Masyarakat melayu Riau daratan,yaitu masyarakat melayu Riau yang bermukim di kawasan Provinsi Riau,terdiri atas melayu Riau Pesisisr dan melayu Pedalaman.Adapun pemetaan budaya melayu pesisir adalah sebagai berikut:
a.Kabupaten Bengkalis
b.Kabupaten Rokan Hilir
c.Kota Dumai
d.Kabupaten Kepulauan Meranti
e.Kabupaten Siak
f. Kabupaten Indragiri Hilir
g.Kabupaten Indragiri Hulu sementara itu kabupaten ini juga menggunakan bahasa,budaya,dan adat melayu yang sama dengan melayu Riau Pesisir meski wilayahnya berada di pedalaman Riau        h.Kota Pekanbaru yang dulunya merupakan bahagian dari provinsi Kerajaan Siak berada ditengah-tengah Provinsi Riau,adat,budaya,dan bahasa yang digunakan merupakan adat melayu Siak yang berkembang pada saat itu           
      Meskipun kita melihat ada perbedaan antara melayu tua dengan melayu muda,namun kedua keturunan suku melayu ini masih mempunyai persamaan kultural.Orang Melayu itu akan selalu menampilkan budaya perairan (maritim).Mereka adalah manusia perairan,bukan manusia pegunungan.Mereka menyukai air,laut,dan suka mendiami daerah aliran sungai,tebing pantai,dan rimba belantara yang banyak dilalui oleh sungai-sungai.Sebab itu budaya mereka selalu berkaitan dengan air,dan laut,seperti sampan,rakit,perahu,jalur,titian,berenang,dan bermacam perkakas penangkap ikan seperti kail,lukah,hingga jala.             
       Hasil tangkapan ikan diperoleh para nelayan,baik secara kelompok maupun perorangan dijual secara langsung kepada masyarakat.Jenis ikan yang ditangkap terdiri dari ikan ekor kuning,ikan tenggiri,ikan layang,ikan katamba dan ikan kerapu.Dalam usaha penangkapan ikan ini,perahu memegang peranan yang sangat penting,karena hampir semua kegiatan penangkapan ikan harus menggunakan perahu.Di laut biasa digunakan sampan dengan layar yang disebut sampan “balang”, sampan “kolek”.Disungai perahu-perahu kecil yang disebut “jalow” dan “belukang”.
          baju khas suku melayu
Ada beberapa adat isti adat melayu yang masih berlaku hingga saat ini, diantaranya adat istiadat dalam upacara perkawinan,gunting rambut(tepung tawar)dan lain sebagainya.Tepung Tawar merupakan tradisi dalam masyarakat melayu.Tepung tawar dilakukan dengan cara khusus yaitu tepung diaduk kemudian ditungkal dan penawar yang terbuat dari daun kelapa dicelup pada tepung dan ditepuk pada kening,tangan kiri,dan kanan,pusar,kaki kiri dan kaki kanan dengan membaca selawat nabi atau doa untuk memohon keselamatan.Upacara tepung tawar ini masih membudaya pada masyarakat melayu.Upacara adat tepung tawar adalah permohonan doa yang disampaikan oleh tokoh-tokoh adat, alim ulama, masyarakat kepada Tuhan,agar kedua mempelai dalam mengarungi bahtera hidup berumah tangga yang baru saja dibina bakal berkepanjangan,rukun,dan damai hingga keakhir hayat.Tepuk tepung tawar ini dilakukan dalam jumlah yang ganjil oleh kaum Bapak, sementara kepada kaum Ibu tidak diperkenankan.

 salah satu bentuk tradisi suku melayu.

       Sistem kekerabatan pada masyarakat melayu pada umumnya menganut sistem bilinial atau bilateral yaitu mengambil garis keturunan dari ayah dan ibu.Anak mendapatkan perhatian dan perlakuan yang sama dari orang tua maupun sanak keluarga dari ayah dan ibu.Tetapi dalam pembagian warisan,anak laki-laki memperoleh bagian yang lebih banyak dari anak perempuan.Dalam suku melayu,yang merupakan kelompok kekerabatan terdiri dari ayah,ibu dan anak-anak.Ketiga bagian ini yang disebut keluarga inti.Adapun istilah yang digunakan oleh masyarakat melayu adalah:
Ayah,yaitu panggilan anak-anak terhadap orang tua laki-laki
Umak,yaitu panggilan anak-anak terhadap orang tua perempuan.
Nek Aki,yaitu panggilan terhadap orang tua laki-laki ayah atau ibu
Nek Wan,yaitu pangglan terhadap orang tua perempuan ayah atau ibu.
Pak Tuak,yaitu panggilan untuk saudara laki-laki ayah atau ibu.
Mak Tuak,yaitu panggilan untuk saudara perempuan ayah atau ibu.
Mertua,yaitu panggilan untuk menyebut orang tua suami atau istri.
Besan,yaitu panggilan orang tua dari pihak laki-laki menyebut orang tua pihak istri anaknya atau dengan menantunya dengan sebutan besan dan demikian sebaliknya.
Ipar,yaitu panggilan untuk saudara kandung dari suami atau istri.Biras, yaitu panggilan untuk suami atau istri dari ipar.
       Panggilan terhadap pak Tuak ini tergantung dari urutan kelahiran.Apabila Pak Tuak merupakan anak pertama maka dipanggil Pak Along(yang sulung),anak kedua dipanggil Pak Angah(yang kedua),anak ketiga dipanggil Pak De(yang ketiga),anak (yang keempat)dipanggil Pak Ning,anak(yang kelima Pak Teh,anak(yang keenam)Pak Ndah,anak(yang ketujuh)Pakmok,dan dipanggil Pak Usu(yang bungsu).Sedangkan untuk yang perempuan dipanggil Mak Along,Mak Angah,Mak De,Mak Ning,Mak Teh,Mak Ndah,Mak Mok,dan anak yang terakhir Mak Usu.Ada juga yang seperti ini,jika jumlah saudara lebih dari tiga orang disebut berdasarkan warna kulitnya.Istilah tersebut dapat juga dilihat dari fisiknya.Apabila waktu lahir badannya kecil,maka dapat dipanggil Pak Acik.Apabila badannya tinggi,maka dapat dipanggil Pak Anjang.Dan apabila badannya gemuk dipanggil Pak Amok.Bila panggilan terhadap orang dewasa ada istilahnya maka antara anak-anak juga ada istilah sendiri. Misalnya sebutan saudara sepupu untuk anak dari Pak Tuak dan Mak Tuak.

Daftar Pustaka: